Agustus 21, 2008

Mimpi dan Pemimpin

PANDI - ada satu hal menarik yang gw baca dari newsletter yang gw ikutin. hehe bener banget itu yang gw jadiin judul postingan gw :) antar mimpi dan pemimpin. setiap pemimpin besar tentu punya visi yang kuat yang akan dia terapkan dan kemudian diimplementasikan menjadi misi, dan gw merasa ada satu garis kuat antara mimpi dan visi.

Visi secara literature diartikan dari penglihatan (vision) akan tetapi penglihatan yang kedepan dan bukankah mimpi juga dapat diartikan yang pada akhirnya melahirkan kata tafsir mimpi. ketika di terminalpun nggak jarang gw denger supir dan pedagang yang menanyakan mimpinya tadi malam untuk memasang togel di bandar, dan tak jarang juta supir dan pedagang di terminal itu berhasil memenangkan rupiah yang lumayan besar.

akan tetapi, tentu gw juga nggak bakaln nanya mimpi lo tadi malem buat masang togel :P . Psikologi yang termasuk Science juga tidak meremehkan apa yang disebut mimpi dan mengatakan bahwa itu adalah bentuk dari impuls-impuls id yang ditekan kemudian diproyeksikan dalam sebuah mimpi. buku lucid dream juga yakin kalo dalam tiap malam kita terus bermimpi. hingga gw percaya bahwa tiap orang memiliki mimpinya masing-masing.

bahkan ketika socrates begitu mengidamkan mimpi hingga pada akhir persidangannya yang memutuskan hukuman mati baginya dia dapat berujar, mati itu sangat natural, perbandingannya seperti tidur panjang tanpa mimpi.

Socrates goes on to illustrate this claim by saying that if death is of such a nature, then it resembles and even exceeds the most peaceful, dreamless night of sleep ever passed by man during his life. As most men would be hard pressed to come up with a more serene time in their lives, either awake or asleep, than those nights unperturbed by even dreams, then to be so for eternity would be a true blessing (Apology, 40c-d)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar