"dia" telah pergi dan tak-kan mungkin kembali. sekarang ini pasti perang kita sendiri. menunggu datang masa masa yang menegangkan, mungkin tiga tahun lagi masa itu terlewati. tak mungkin membayangkan kenikmatan masa lalu karena kita berhadapan dengan masa kini. tak akan mungkin, yang lalu hanya akan menjadi kenangan dan akan selalu terkenang. entah pahit, entah manis, persepsi dan bekal hiduplah yang berkata. tak ada dendam diantara kita walau banyak luka tercipta, kau katakan "ini pelajaran bagi kita bertiga dan dalam pelajaran selalu ada korban". kini tiap jengkal yang lalu harus ditapaki menjahit kembali memori yang berhenti dan merasakan suka-dukanya. kau menjahit disana sementara disini kembali lagi. perang antara ide dan kenyataan terulang kembali. terlalu banyak konseptor, kita butuh eksekutor. entah apa maksud "kita" yang ada hanya aku. sendiri dalam renungan, sendiri dalam lamunan, sendiri dalam impian. entah sampai kapan akan kukatakan -apa yang bisa aku lakukan untuk mereka- aku bukan superman apalagi tuhan. tapi ternyata aku sudah berbuat yang aku bisa, hingga kini terpuruk sendiri. dalam lamunan, dalam bayangan, dalam cita-cita, dalam impian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar