Oktober 03, 2007

KaBar Dari SaleMba, diTengah Minyak Tanah yang langka

tak terasa kita sudah ada di tengah-tengah puasa, hari-hari yang berlalu dijalani dengan tawadhu hingga aroma idul fitri mulai tercium di cucuk hidung. tentu kita masih ingat dengan kejadian di plumpang tanggal delapan agustus kemarin dimana tiga orang kawan dari Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Hambali Fakultas Adab/BSI/IX, Rifky Arsilan Fakultas Ushuluddin) harus mendekam di balik jeruji penjara. mungkin ketika anda membaca kronologis kejadian, hati anda akan merasa miris seperti saya. mereka ditangkap ketika chaos terjadi dan langsung ditahan ketika proses penyidikan. mereka didakwa dengan pasal 145 dan 160 tentang penghasutan dan provokasi. mereka harus menungg P21 hingga akhirnya kasus ini diserahkan pada kejaksaan.

pada tanggal 1 Oktober kemarin Faiz akhirnya dipindahkan ke Rutan Pondok Bambu karena umurnya belum genap 20 tahun. sementara Hambali dan Rifky tetap di Rutan Salemba.

mereka tetap tegar, akah tetapi ketika kelangkaan minyak seperti sudah jadi kewajaran padahal ada lima orang ditahan karena menolak konversi minyak yang diantara tiga orang itu adalah kawan dari UIN.

semoga kawan-kawan yang masih peduli dengan keadaan sosial dan masih menghirup udara kebebasan tetap perduli dan terus menolak peralihan ini. ditengah kelangkaan minyak dan gas yang rencananya akan dinaikkan, kemanakah rakyat harus mengadukan keluhannya. jika keluhan keluhan hanya di tampung. sementara kesengsaraan dan kegundahan terus mengikuti di tengah bantal tangan ketika tidur dibawah genteng seng. siapa yang berani? untuk membela kepentingan mereka? siapa yang rela mendengar keluhan mereka? apakah apatis jawaban satu satunya? atau kita dengarkan lalu kita salurkan pada mereka yang menutup telinga! jawabannya ada pada anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar