Februari 06, 2009

Jangan Lewatkan Biennale Teater Ruang Publik!

PANDI - Jangan lewatkan teater ruang publik dari tanggal 7 - 9 februari di 3 titik umum kota jakarta. biasanya teater selalu hadir dengan panggung prosceniumnya. nah sekarang beda, mereka bakalan manfaatin ruang publik, denger-denger bocorannya malahan ada yang jadiin ruang panggungnya dari bogor sampe stasiun senen... berapa lama ya pementasannya :O

langsung aja deh nih dia jadwalnya :

‘Kubangan in the Mall’
(Lab Teater Syahid)
Lokasi : Senayan City, Jakarta Selatan
7 Februari 2009. Pukul 16.00 WIB

Sinopsis :
Pertunjukan “kubangan in the Mall” menggambarkan pecahan masalah yang dialami setiap orang yang sudah imun dengan rutinitas kerja. Hingga berbagai bentuk polusi yang datang pada tubuh dan pikirannya tak lagi dapat dipisahkan dan diurai. Interaksi sosial hanya penuh dengan basa-basi, sedangkan Internalisasi diri tak pernah terpenuhi. Pada "ruang steril" itu, tubuh aktor akan bermain bebas di setiap titik strategis, semisal: di basemant, di atas eskalator, di dalam lift, di depan etalase, di dalam cafe, di atas koridor jalan, dan di depan pintu masuk. Sekitar 10 orang pemain akan memulai menciptakan peristiwa dari masing-masing titik-titik tadi.

Semuanya membangun struktur personalnya secara intens di 15 menit pertama. Tak ada musik kecuali bunyi-bunyi yang ada dari sekitar titik strategis itu. Sedang kostum akan berulang mereka ganti setiap bertemu dengan tempat-tempat yang berbeda dalam perjalanannya.


‘Perempuan Gerabah’
Teater Studio Indonesia
Lokasi : Plasa Taman Ismail Marzuki. Jakarta Pusat
8 Februari 2009.Pukul 18.00 WIB

Sinopsis :
Kita sekarang ini hidup di dunia yang berantakan, yang berkeping-keping, yang bergulat entah untuk apa, yang bergerak dalam panik, yang memberhalakan pangkat namun memuja intelektual, yang seirama dalam ketakberiramaan, yang paradoks, yang dilematis, yang bahagia sekaligus sakit, yang pintar tapi rakus, yang menyeru hemat energi sambil mengendarai mobil yang boros bahan bakar, yang toleran namun sinis, yang merdeka namun terikat.

Manusia dengan susah payah membangun dunia (gerabah, sebagai analogi), dan setelah jadi sebuah bentuk, manusia merayakannya, membanggakannya, tapi dikemudian harinya itu jadi tak berharga, retak, pecah, diinjak-injak kaki sendiri dengan entah harus sakit entah harus memujanya, tetapi kemudian kita meludahinya dan tidak mempercayainya. Tengoklah hubungan diri kita dengan demokrasi. Kita membangun demokrasi memujanya, tapi kemudian meludahinya dan tidak mempercayainya.


‘X Kilometer’
PUBLIC SPACE
Lokasi : Stasiun Senen, Terminal Senen, gerbong kereta, bus, jalan raya,
dan halaman gelanggang Planet Senen.
9 Februari 2009. Pukul 16.00 WIB

Sinopsis :
X kilometer adalah sebuah ruang kecemasan yang menjejali setiap jengkal sudut-sudut kota besar. Terminal, stasiun, pasar-pasar jadi arena pertarungan antara harapan dan kecemasan sekaligus menjadi kuburan manusia-manusia limbung. Sejumlah orang (aktor) dalam waktu bersamaan ada distasiun kereta, terminal bus, pasar-pasar, jalan-jalan, dan dari seluruh penjuru lainnya. Mereka membawa persoalannya sendiri-sendiri.

Sejumlah orang dengan peristiwa berserakan di terminal bus, stasiun kereta, pasar, jalan-jalan dan sebagainya. Pada batas tertentu peristiwa satu dengan peristiwa lain saling berbenturan. Dan manusia satu dengan manusia lain saling berbenturan melahirkan satu peristiwa baru. Pada batas tertentu manusia kehilangan dirinya; menjadi sampah, mesin, angka-angka, rambu-rambu, target, bahkan menjadi binatang dan saling membinatangkan.


jangan sampai kelewatan ya soalnya acara kayak gini cuma ada dua tahun sekali :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar